LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
PENGGUNAAN MIKROSKOP
OLEH :
NAMA : NUR AZISAH
NIM : 120210103073
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2012
ACARA 1
I.
JUDUL
Penggunaan
Mikroskop
II.
TUJUAN
1.
Memperkenalkan
komponen-komponen mikroskop dan cara penggunaannya.
2.
Menentukan
luas pandang mikroskop
3.
Mempelajari
cara menyiapkan bahan bahan yang akan diamati dibawah mikroskop.
III.
DASAR TEORI
Panca indera manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas, karena
itu banyak masalah mengenai organisme yang akan diamati hanya dapat diperiksa
dengan menggunakan alat-alat bantu. Salah satu alat bantu yang sering digunakan
dalam pengamatan preparat mikroskopis adalah mikroskop. Mikroskop (Latin,micro: kecil, scopium : penglihatan ), yang berfungsi untuk meningkatkan
kemampuan daya pisah seseorang, sehingga memungkinkan untuk dapat mengamati
obyek yang sangat halus.
( waluyo joko,dkk,2012:01)
Daya pisah adalah kemampuan suatu objektif untuk memisahkan dua buah
titik yang sangat berdekatan didalam struktur pada suatu objek. Apabila semakin
besar kemampuan suatu objektif maka semakin kecil jarak dua buah titik yang
berdekatan yang dapat dilihat secara terpisah dengan mikroskop. (Lelono, 2002 :
01)
Mikroskop terdiri dari dua bagian yaitu bagian optik dan non optik.
Bagian optik terdiri dari lensa kondesor, lensa obyektif, dan lensa okuler.
Sedangkan bagian non optik
Terdiri dari kaki dan lengan
mikroskop, meja objek, pemutar halus dan kasar penjepit kaca objek dan sumber
cahaya. (Lelono, 2002 : 01)
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. kaki mikroskop
berfungsi agar mikroskop dapat berdiri dengan stabil. lensa obyektif dan lensa
okuler terletak pada kedua ujung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa
berbentuk tunggal (monokuler ) atau ganda ( binokuler) pada ujung bawah
mikroskop terdapat tempat lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga atau lebih.
Lensa obyektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama, Lensa ini menentukan
struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir.Ciri penting
lensa obyektif adalah memperbesar bayangan obyek dan mempunyai nilai aperatura
(NA). Nilai aperatura adalah ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan
menentukan daya pisah specimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang
berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
(Anas khairul : 2012)
Pada mikroskop konvensional,
sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari sedangkan pada mikroskop modern
sudah dilengkapi lampu sebagai pengganti sumber cahaya matahari.(Campbell,dkk,2010:103)
Mikroskop yang pertama kali digunakan oleh ilmuwan (saintis) zaman
renaisans merupakan mikroskop cahaya. Dalam mikroskop cahaya (light microscope,LM), cahaya tampak
diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa kaca. Lensa ini
mrefraksi cahaya sedemikian rupa sehingga citra spesimen diperbesar ketika
diproyeksikan ke mata.dua parameter penting dalam mikroskop adalah perbesaran
dan daya resolusi. Perbesaran adalah perbandingan ukuran citra objek dengan
ukuran sebenarnya. Resolusi adalah
ukuran kejelasan citra, jarak minimum yang dapat memisahkan dua titik
sehingga masih dibedakan sebagai dua titik.
(Campbell,dkk,2010 : 103)
Mikroskop elektron (Electron microscope,EM) memfokuskan seberkas
elektron melalui spesimen atau permukaan. Resolusi berbanding terbalik dengan
panjang gelombang radiasi yang digunakan mikroskop untuk mencitra dan berkas
elektron memiliki panjhang gelombang yang jauh lebih pendek dari cahaya tampak.
mikroskop semacam ini tidak dapat meresolusi struktur biologis yang lebih kecil
dari 2 nm, istilah ultrastruktur sel mengacu pada anatomi selular yang
terungkap melalui mikroskop electron. (Campbell,dkk,2010:104)
Mikroskop electron payar ( scanning electron microscope, SEM )
khususnya berguna untuk penelitian terperinci mengenai permukaan
spesimen.Berkas electron memindai permukaan sampel, yang biasanya dilapisi
selapis tipis emas. Berkas tersebut mengeksitasi electron pada permukaan dan elektron elektron
sekunder ini terdeteksioleh alat yang menerjemahkan pola elektron menjadi
sinyal elektronik kelayar video. Hasil yang diperoleh adalah citra topografi. .
(Campbell,dkk,2010:104)
IV. METODE PENELITIAN
4.1 Alat dan Bahan
4.1.1
Alat
a.
Mikroskop
b.
Gelas
obyek dan gelas penutup
4.1.2
Bahan
a.
Potongan
kertas yang bertuliskan huruf “d” atau “ b”
4.2 Prosedur kerja
a.
Pengamatan
potongan kertas yang bertuliskan huruf “d” atau “ b”
b.Mengukur luas
bidang pandang
V.
HASIL
PENGAMATAN
1.Mengamati
huruf “d” atau “b”
a.mengamati huruf “b”
·
Letak
bayangan terbalik
·
Bayangan
yang terbentuk bukan bukan merupakan bayangan cermin
·
Gambar
:
|
|
||||||
Ø Jika objek/preparat digeser kekiri, bayangan bergeser kekanan.
Ø Jika objek/preparat digeser kekanan, bayangan bergeser kekiri,
Ø Jika objek/preparat digeser keatas , bayangan bergeser kebawah.
Ø Jika obyek/preparat digeser kebawah, bayangan bergeser keatas.
b.
mengamati
huruf “d”
·
Letak
bayangan terbalik
·
Bayangan
yang terbentuk bukan bukan merupakan bayangan cermin
·
Gambar
:
|
|
||||||
Ø Jika objek/preparat digeser kekiri, bayangan bergeser kekanan.
Ø Jika objek/preparat digeser kekanan, bayangan bergeser kekiri,
Ø Jika objek/preparat digeser keatas , bayangan bergeser kebawah.
Ø Jika objek/preparat digeser kebawah, bayangan bergeser keatas.
2. Menghitung Luas Bidang Pandang
1. Luas bidang pandang huruf”b”
a. benda huruf ”b” digeser dari kanan
kekiri
batas kanan : 133 mm
batas kiri : 138 mm
d1: 5 mm
r1: 2,5 mm
L : 19,625 mm2
b. benda huruf ”b” digeser dari
atas kebawah
batas atas : 9 mm
batas bawah : 16 mm
d2 : 7 mm
r2 : 3,5 mm
L : 38,465 mm2
2. Luas bidang pandang huruf ”d”
a. benda huruf ”d” digeser dari kanan
kekiri
batas kanan : 133mm
batas kiri : 139 mm
d1 : 6 mm
r1 : 3mm
L : 28,26mm2
b.
benda huruf ”d” digeser dari atas kebawah
batas atas : 13mm
batas bawah : 20mm
d2 : 7 mm
r2 : 3,5 mm
L : 38,465 mm2
VI.
PEMBAHASAN
Mikroskop merupakan
alat utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian dalam bidang biologi,
karena dapat digunakan unuk mempelajari struktur dari benda benda yang
kecil.mikroskop mengandung dua system, yaitu sistem pencahayaan dan sistem
pencitraan. Sistem pencitraan terdiri atas obyrktif dan okuler sedangkan sistem
pencahayaan didukung oleh bundel serat optick yang dihubungkan dengan sumber
cahaya.
Adapun komponen
komponen mikroskop beserta fungsinya antara lain :
a.
Lensa okuler yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat
berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari
lensa objektif
b.
Lensa objektif yaitu lensa yang berada
dekat pada objek yang di amati, lensa ini membentuk bayangan nyata,
terbalik, di perbesar.
c.
Revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif
dengan cara memutarnya
d.
Tabung Mikroskop (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan
e.
menghubungan
lensa objektif dengan lensa okuler.
f.
Makrometer
(Pemutar kasar),berfungsi untuk menaik turunkan tabung
mikroskop secara cepat.
g.
Mikrometer
(Pemutar halus), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan
menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada
makrometer.
h.
Reflektor
, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin
datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari
cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata
pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi,
sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi
untuk mengumpulkan cahaya.
i.
Diafragma,
berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
j.
Kondesor, berfungsi
untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik
turunkan.
k.
Meja
mikroskop, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek
yang akan di amati.
l.
Pencepit
kaca, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca
yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
m.
Lengan
mikroskop, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
n.
Kaki
mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang
mikroskop.
o.
Sendi
inklinasi (Pengatur sudut), untuk mengatur sudut atau tegaknya
mikroskop.
(Farhat,2010)
Pada pengamatan potongan kertas bertuliskan huruf “b” dan “d”
menggunakan perbesaran lensa okuler 10x dan lensa obyrktif 4x jadi perbesaran
totalnya 40 kali. Objek diletakkan dan dijepit agar benda tidak mudah
berpindah, mengamati objek dimulai dari perbesaran lemah sampai menemukan
bayangan yang terlihat jelas. perbesaran merupakan 40 kali merupakan perbesaran
terlemah didalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati.
Dalam pengamatan objek dengan huruf “b” bayangan yang diperoleh terbalik
dan memperoleh bayangan menjadi huuf “ q”, sedangkan huruf “d” juga memperoleh
bayangan yang terbalik, menjadi huruf “p”.
Ketika preparat digeser kekiri bayangan
bergeser kekanan,dan saat preparat digeser kekanan preparat bergeser kekiri.
Begitu pula sebaliknya ketika preparat digeser keatas bayangan bergeser kebawah
dan ketika preparat digeser kebawah maka bayangan akan bergeser keatas.
Bayangan yang diperoleh membentuk maya,terbalik,diperbesar. Lensa
obyektif dan okuler akan menghasilkan bayangaan yang terbalik. Didalam
mikroskop lensa okuler akan berfungsi sebagai lup dan bayangan yang akan
terbentuk yaitu maya terbalik diperbesar terhadap objek semula dengan demikian
huruf “d” menjadi huruf “p” dan huruf”b” menjadi huruf”p”karena sifat bayangan
yang dihasilkan lensa memang terbalik sehingga ketika banda digeser akan
diperoleh bayangan yang berlawanan arah, bayangan ini bukan merupakapakan bayangan
cermin.
Untuk menghitung luas bidang pandang maka perlu menggeser benda dari
kiri kekanan dari atas kebawah hingga batas terakhir benda terlihat dan
mencatat batas akhir dari benda tersebut dengan rincian batas kanan, batas
kiri, batas atas, batas bawah yang bisa dilihat pada skala yang ada pada
mikroskop. Misalnya objek digeser kekiri maka kita harus memperoleh batas
kanannya caranya dengan melihat batas terakhir huruf dan lihat pada skala angka
berapa yang tertera pada skala, batas kananya 133mm. kemudian objek digeser
kekanan memperoleh batas kiri 138 mm. Kemudian mencari diameternya dengan cara selisih
antara batas kiri dikurangi batas kanan. jadi diameternya 5mm dajari jari bisa
dicari dari diameter, diperoleh jari jari 2,5 mm dengan
begitu kita bisa menghitung luas bidang dengan menggunakan rumus L=πr2
VII. PENUTUP
VII.1
KESIMPULAN
1.Mikroskop adalah alat bantu penglihatan yang
berfungsi untuk meningkatkan kemampuan daya pisah seseorang sehingga
memungkinkan untuk dapat mengamati onyek yang sangat halus.
2. Bayangan yang terbentuk bukan bayangan
cermin dan terbentuk bayangan maya,terbalikndiperbesar.
3. Perbesaran dan sifat bayangan ditentukan
oleh lensa objektif dan lensa okuler.
4. pada mikroskop hika benda digeser kekanan
bayangan bergeser kekiri begitu pula sebaliknya dan jika benda digeser keatas
maka bayangan bergeser kebawah begitu pula sebaliknya.
VII.2
SARAN
1. Pada saat praktikum harus berhati hati dalam
penggunaan alat dan memperhatikan keselamatan saat berada didalam laboratorium.
2. Sebaiknya,setiap asisten ada disetiap kelompok
yang bertugas untuk mengawasi dan memberikan penjelasan kepada kelompok
tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Anas,Khairul.2010,Mikroskop
dan Penggunaannya, http://khairul-anas.blogspot.com/2010/06mikroskop-dan
penggunaannya.html#ixzz294cleMkX. (13/10/2012)
Campbell,N,A,dkk.2010.Biology Edisi Delapan.Jakarta: Erlangga.
Farhat,Rian
,2010,Bagian Bagian Mikroskop, http://modulfisika.blogspot.com/2010/04/-
bagian-bagian-mikroskop-dan.html. (14/10/2012)
Lelono,A.2002.Petunjuk Praktikum Biologi Umum.Jember :
Universitas Jember.
Waluyo, joko,dkk.2012.Petunjuk Praktikum Biologi Dasar.Jember:
Universitas Jember.
Yatim,W.1987.Biologi Dasar.Bandung: Tarsito.
No comments:
Post a Comment