Followers

Thursday 23 May 2013

Penggunaan mikroskop




LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
PENGGUNAAN MIKROSKOP












 






                                                                                        


OLEH :
NAMA   : NUR AZISAH
NIM       : 120210103073

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2012
ACARA 1

I.       JUDUL
Penggunaan Mikroskop

II.    TUJUAN
1.      Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara penggunaannya.
2.      Menentukan luas pandang mikroskop
3.      Mempelajari cara menyiapkan bahan bahan yang akan diamati dibawah mikroskop.

III.  DASAR TEORI
     Panca indera manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas, karena itu banyak masalah mengenai organisme yang akan diamati hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat-alat bantu. Salah satu alat bantu yang sering digunakan dalam pengamatan preparat mikroskopis adalah mikroskop. Mikroskop (Latin,micro: kecil, scopium : penglihatan ), yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan daya pisah seseorang, sehingga memungkinkan untuk dapat mengamati obyek yang sangat halus.
( waluyo joko,dkk,2012:01)
     Daya pisah adalah kemampuan suatu objektif untuk memisahkan dua buah titik yang sangat berdekatan didalam struktur pada suatu objek. Apabila semakin besar kemampuan suatu objektif maka semakin kecil jarak dua buah titik yang berdekatan yang dapat dilihat secara terpisah dengan mikroskop. (Lelono, 2002 : 01)
     Mikroskop terdiri dari dua bagian yaitu bagian optik dan non optik. Bagian optik terdiri dari lensa kondesor, lensa obyektif, dan lensa okuler. Sedangkan bagian non optik
Terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, meja objek, pemutar halus dan kasar penjepit kaca objek dan sumber cahaya. (Lelono, 2002 : 01)
     Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. kaki mikroskop berfungsi agar mikroskop dapat berdiri dengan stabil. lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk tunggal (monokuler ) atau ganda ( binokuler) pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga atau lebih. Lensa obyektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama, Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir.Ciri penting lensa obyektif adalah memperbesar bayangan obyek dan mempunyai nilai aperatura (NA). Nilai aperatura adalah ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah specimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
(Anas khairul : 2012)
     Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari sedangkan pada mikroskop modern sudah dilengkapi lampu sebagai pengganti sumber cahaya matahari.(Campbell,dkk,2010:103)
     Mikroskop yang pertama kali digunakan oleh ilmuwan (saintis) zaman renaisans merupakan mikroskop cahaya. Dalam mikroskop cahaya (light microscope,LM), cahaya tampak diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa kaca. Lensa ini mrefraksi cahaya sedemikian rupa sehingga citra spesimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata.dua parameter penting dalam mikroskop adalah perbesaran dan daya resolusi. Perbesaran adalah perbandingan ukuran citra objek dengan ukuran sebenarnya. Resolusi adalah  ukuran kejelasan citra, jarak minimum yang dapat memisahkan dua titik sehingga masih dibedakan sebagai dua titik.
(Campbell,dkk,2010 : 103)
     Mikroskop elektron (Electron microscope,EM) memfokuskan seberkas elektron melalui spesimen atau permukaan. Resolusi berbanding terbalik dengan panjang gelombang radiasi yang digunakan mikroskop untuk mencitra dan berkas elektron memiliki panjhang gelombang yang jauh lebih pendek dari cahaya tampak. mikroskop semacam ini tidak dapat meresolusi struktur biologis yang lebih kecil dari 2 nm, istilah ultrastruktur sel mengacu pada anatomi selular yang terungkap melalui mikroskop electron. (Campbell,dkk,2010:104)
    Mikroskop electron payar ( scanning electron microscope, SEM ) khususnya berguna untuk penelitian terperinci mengenai permukaan spesimen.Berkas electron memindai permukaan sampel, yang biasanya dilapisi selapis tipis emas. Berkas tersebut mengeksitasi  electron pada permukaan dan elektron elektron sekunder ini terdeteksioleh alat yang menerjemahkan pola elektron menjadi sinyal elektronik kelayar video. Hasil yang diperoleh adalah citra topografi. . (Campbell,dkk,2010:104)

   
IV. METODE PENELITIAN

4.1   Alat dan Bahan
4.1.1        Alat
a.       Mikroskop
b.      Gelas obyek dan gelas penutup
4.1.2        Bahan
a.       Potongan kertas yang bertuliskan huruf “d” atau “ b”
               4.2   Prosedur kerja
a.       Pengamatan potongan kertas yang bertuliskan huruf “d” atau “ b”


 






 









b.Mengukur luas bidang pandang








 




















V.    HASIL PENGAMATAN
1.Mengamati huruf “d” atau “b”
     a.mengamati huruf “b”
·         Letak bayangan terbalik
·         Bayangan yang terbentuk bukan bukan merupakan bayangan cermin
·         Gambar :







b
 

q
 



 


                                                                                                   

Ø  Jika objek/preparat digeser kekiri, bayangan bergeser kekanan.
Ø  Jika objek/preparat digeser kekanan, bayangan bergeser kekiri,
Ø  Jika objek/preparat digeser keatas , bayangan bergeser kebawah.
Ø  Jika obyek/preparat digeser kebawah, bayangan bergeser keatas.
b.      mengamati huruf “d”
·         Letak bayangan terbalik
·         Bayangan yang terbentuk bukan bukan merupakan bayangan cermin
·         Gambar :







d
 

p
 



 


                                                                                                   

Ø  Jika objek/preparat digeser kekiri, bayangan bergeser kekanan.
Ø  Jika objek/preparat digeser kekanan, bayangan bergeser kekiri,
Ø  Jika objek/preparat digeser keatas , bayangan bergeser kebawah.
Ø  Jika objek/preparat digeser kebawah, bayangan bergeser keatas.




2. Menghitung Luas Bidang Pandang
1. Luas bidang pandang huruf”b”
        a. benda huruf ”b” digeser dari kanan kekiri
            batas kanan : 133 mm
            batas kiri     : 138 mm
            d1: 5 mm
            r1: 2,5 mm
            L : 19,625 mm2
       b. benda huruf ”b” digeser dari atas kebawah
                  batas atas      : 9 mm
                  batas bawah  : 16 mm
                   d2 : 7 mm
                   r2  : 3,5 mm
                   L : 38,465 mm2
2. Luas bidang pandang huruf ”d”
        a. benda huruf ”d” digeser dari kanan kekiri
            batas kanan : 133mm
            batas kiri     : 139 mm
            d1 : 6 mm
            r1  : 3mm
            L : 28,26mm2
          b. benda huruf ”d” digeser dari atas kebawah
                  batas atas      : 13mm
                  batas bawah  : 20mm
                   d2 : 7 mm
                   r2  : 3,5 mm
                   L : 38,465 mm2


VI.  PEMBAHASAN
      Mikroskop merupakan alat utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian dalam bidang biologi, karena dapat digunakan unuk mempelajari struktur dari benda benda yang kecil.mikroskop mengandung dua system, yaitu sistem pencahayaan dan sistem pencitraan. Sistem pencitraan terdiri atas obyrktif dan okuler sedangkan sistem pencahayaan didukung oleh bundel serat optick yang dihubungkan dengan sumber cahaya.
      Adapun komponen komponen mikroskop beserta fungsinya antara lain :

                                  Description: http://sulistyaindriani.files.wordpress.com/2010/07/mikroskop3.jpg?w=300&h=291

a.       Lensa okuler yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat
berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif
b.      Lensa objektif yaitu lensa yang  berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini  membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar.
c.       Revolver berfungsi  untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya
d.      Tabung Mikroskop (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan
e.       menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
f.       Makrometer (Pemutar kasar),berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
g.      Mikrometer (Pemutar halus), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.
h.      Reflektor , terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
i.        Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
j.        Kondesor, berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
k.      Meja mikroskop, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
l.        Pencepit kaca, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
m.    Lengan mikroskop, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
n.      Kaki mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
o.      Sendi inklinasi (Pengatur sudut), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
(Farhat,2010)
      Pada pengamatan potongan kertas bertuliskan huruf “b” dan “d” menggunakan perbesaran lensa okuler 10x dan lensa obyrktif 4x jadi perbesaran totalnya 40 kali. Objek diletakkan dan dijepit agar benda tidak mudah berpindah, mengamati objek dimulai dari perbesaran lemah sampai menemukan bayangan yang terlihat jelas. perbesaran merupakan 40 kali merupakan perbesaran terlemah didalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati.
     Dalam pengamatan objek dengan huruf “b” bayangan yang diperoleh terbalik dan memperoleh bayangan menjadi huuf “ q”, sedangkan huruf “d” juga memperoleh bayangan yang terbalik, menjadi huruf “p”.
     Ketika preparat digeser kekiri bayangan bergeser kekanan,dan saat preparat digeser kekanan preparat bergeser kekiri. Begitu pula sebaliknya ketika preparat digeser keatas bayangan bergeser kebawah dan ketika preparat digeser kebawah maka bayangan akan bergeser keatas.
     Bayangan yang diperoleh membentuk maya,terbalik,diperbesar. Lensa obyektif dan okuler akan menghasilkan bayangaan yang terbalik. Didalam mikroskop lensa okuler akan berfungsi sebagai lup dan bayangan yang akan terbentuk yaitu maya terbalik diperbesar terhadap objek semula dengan demikian huruf “d” menjadi huruf “p” dan huruf”b” menjadi huruf”p”karena sifat bayangan yang dihasilkan lensa memang terbalik sehingga ketika banda digeser akan diperoleh bayangan yang berlawanan arah, bayangan ini bukan merupakapakan bayangan cermin.
     Untuk menghitung luas bidang pandang maka perlu menggeser benda dari kiri kekanan dari atas kebawah hingga batas terakhir benda terlihat dan mencatat batas akhir dari benda tersebut dengan rincian batas kanan, batas kiri, batas atas, batas bawah yang bisa dilihat pada skala yang ada pada mikroskop. Misalnya objek digeser kekiri maka kita harus memperoleh batas kanannya caranya dengan melihat batas terakhir huruf dan lihat pada skala angka berapa yang tertera pada skala, batas kananya 133mm. kemudian objek digeser kekanan memperoleh batas kiri 138 mm. Kemudian mencari diameternya dengan cara selisih antara batas kiri dikurangi batas kanan. jadi diameternya 5mm dajari jari bisa dicari dari  diameter, diperoleh jari jari 2,5 mm dengan begitu kita bisa menghitung luas bidang dengan menggunakan rumus L=πr2








VII.  PENUTUP

VII.1                       KESIMPULAN
1.Mikroskop adalah alat bantu penglihatan yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan daya pisah seseorang sehingga memungkinkan untuk dapat mengamati onyek yang sangat halus.
2. Bayangan yang terbentuk bukan bayangan cermin dan terbentuk bayangan maya,terbalikndiperbesar.
3. Perbesaran dan sifat bayangan ditentukan oleh lensa objektif dan lensa okuler.
4. pada mikroskop hika benda digeser kekanan bayangan bergeser kekiri begitu pula sebaliknya dan jika benda digeser keatas maka bayangan bergeser kebawah begitu pula sebaliknya.

VII.2                       SARAN
1.      Pada saat praktikum harus berhati hati dalam penggunaan alat dan memperhatikan keselamatan saat berada didalam laboratorium.
2.       Sebaiknya,setiap asisten ada disetiap kelompok yang bertugas untuk mengawasi dan memberikan penjelasan kepada kelompok tersebut.






DAFTAR PUSTAKA
Anas,Khairul.2010,Mikroskop dan Penggunaannya, http://khairul-anas.blogspot.com/2010/06mikroskop-dan penggunaannya.html#ixzz294cleMkX. (13/10/2012)
Campbell,N,A,dkk.2010.Biology Edisi Delapan.Jakarta: Erlangga.
Farhat,Rian ,2010,Bagian Bagian Mikroskop, http://modulfisika.blogspot.com/2010/04/- bagian-bagian-mikroskop-dan.html. (14/10/2012)
Lelono,A.2002.Petunjuk Praktikum Biologi Umum.Jember : Universitas Jember.
              Waluyo, joko,dkk.2012.Petunjuk Praktikum Biologi Dasar.Jember: Universitas   Jember.
Yatim,W.1987.Biologi Dasar.Bandung: Tarsito.




       

No comments:

Post a Comment