LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
MEMELAJARI JARINGAN PADA TUMBUHAN
OLEH :
NAMA : NUR AZISAH
NIM : 120210103073
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2012
I.
JUDUL
MEMPELAJARI
JARINGAN PADA TUMBUHAN
II.
TUJUAN
Setelah selesai praktikum ini
diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan jaringan jaringan penyusun pada
tumbuhan.
III.
DASAR TEORI
Jaringan
tumbuhan terjadi karena berlangsungnya pembelahan dari sel sel, dalam hal ini
sel sel yang mengalami pembelahan tetap melakukan hubungan hubungan dengan erat
antara yang satu dengan yang lain. ( Karnoto,2008:33 )
Jaringan
penyusun tubuh tumbuhan dapat digolongkan golongkan berdasarkan, umur,
komposisis, dan fungsi dari jaringan tersebut. Berdasarkan umurnya, jaringan
digolongkan menjadi jaringan muda yang masih bersifat bisa membelah diri dan
bisa berkembang menjadi bermacam macam jaringan, selain itu pada tubuh tumbuhan
juga terdapat jaringan dewasa. ( Waluyo,dkk:17 )
Jaringan
embrionik atau jaringan muda disebut jua jaringan meristem. Jaringan tersususn
atas sekelompok sel yang tetap mengalami kemampuan untuk membelah diri.
Jaringan meristem dapat dibedakan berdasarkan posisinya dalam tubuh tumbuhan
dan berdasarkan asal usulnya. Berdasarkan posisinya dalam tubuh tumbuhan,
jaringan meristem dibedakan menjadi meristem apikal, interkalar dan lateral.
Sedangkan berdasarkan asal usulnya, meristem dibedakan menjadi meristem primer
dan meristem sekunder. (Nurhayati Nunung,2009:147 )
Meristem apikal
terletak diujung akar dan ujung batang. Meristem interkalar terletak dibagian pangkal
tiap ruas pada tanaman yang beruas ruas. meristem lateral terletak sejajar
dengan permukaan tanaman. Sedangkan jaringan meristem primer terdapat pada
tumbuhan dewasa dan bersifat membelah diri. Meristem primer terdapat pada
kuncup, ujung akar dan ujung batang. Jaringan primer menyebabkan batang tumbuhan semakin panjang atau
tinggi dan jaringan sekunder berasal dari meristem primer dan menyebabkan
pertumbuhan membesar, misalnya kambium. ( Hapsoro, 2000 : 18 )
Jaringan dewasa
atau permanen merupakan jaringan yang tidak meristematis. Jaringan ini
terbentuk karena adanya diferensiasidari sel sel meristem. Jaringan meristem
mempunyai ciri ciri khusus diantaranya :
·
Dinding
sel sudah mengalami penebalan.
·
Bentuk
sel selnya relatif permanen.
·
Umumnya
tidak melakukan pembelahan lagi.
·
Memiliki
rongga sel yang besar.
·
Mempunyai
ukuran yang relatif besar dibanding sel sel meristem.
·
Kadang
kadang selnya telah mati. ( Dwidjoseputro, 1980 : 25 )
Berdasarkan
fungsinya jaringan dewasa dibagi menjadi jaringan pelindung (epidermis),
jaringan dasar (parenkim), jaringan penyokong atau penguat, jaringan
pengangkut, jaringan sekretoris. (Nurhayati Nunung,2009: 148 )
Jaringn
epidermis atau jaringan pelindung merupakan jaringan yang menutup permukaan
tubuh pada akar, batang, daun dan biji. Jaringan epidermis ditutupi oleh
lapisan lilin atau kutikula. Sel sel yang dapat berkembang menjadi alat
tambahan atau derivate epidermis, misalnya stomata, lentisel, trikoma, sel
kipas dan sel gabus. Dinding sel epidermis akar yang masih muda akan tumbuh
membentuk rambut akar.
(Hadi Syamsu,2001 : 35)
Jaringan
parenkim terbentuk dari sel sel hidup dengan struktur morfologi dan fisiologi
yang berbeda. Jaringan ini kaya aka ruang antar sel. Sel selnya mempunyai
kemampuan untuk untuk melakukan embelahan sampai dewasa , bertujuan untuk
melakukan regenerasi. Berdasarkan bentuknya parenkim dibedakan menjadi parenkim
palisade , parenkim bunga karang, parenkim batang dan parenkim lipatan. (
Hapsoro, 2000 : 18 )
Jaringan
penyokong berperan untuk mengkokohkan tubuh tumbuhan agar bisa berdiri.
Jaringan penyokong dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan skelerenkim.
Jaringan kolenkim terbentuk dibawah jaringan epidermis , tetapi ada juga yang
dipisahkan dari epidermis oleh beberapa lapian parenkim. Jaringan sklerenkim
memiliki dinding sel yang mengalami penebalan oleh llignin dibedakan menjadi
dua macam yaitu sklereid ( sel batu ), dan serabut ( serat). (Hadi Syamsu,2001
: 37)
Akar merupakan
organ tumbuhan yang berfungsi sebagai pengangkut air dan mineral dari dalam
tubuh . jaringan tumbuhan pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dsari xylem dan
floem. Proses pengangkutan zat pada umbuhan ada dua macam yaitu ekstravaskuler
dan intravaskuler. Xylem dan floem bersatu membentuk suatu ikatan penuh
(fasis). Adapun macam macam ikatan pembuluh diantaranya tipe konsentris, tipe
kolateral, tipe bikolateral, dan tipe radial. ( Hapsoro, 2000 : 22)
Jaringan
sekretori tersususun dari sel kelenjar, saluran kelenar, dan saluran getah. Sel
kelenjar berasal dari parenkim dasar yang berdiferensiasi dan mengandung
berbagai senyawa hasil metabolisme. (Bambang,2009: 14
IV. METODE PENELITIAN
4.1 Alat dan Bahan
4.1.1
Alat
a.
Mikroskop
4.1.2
Bahan
Berupa preparat awetan penampang melintang akar, batang, dan daun.
4.2 Prosedur kerja
a.
Bahan
no 1 : preparat daun
Meletakkan
preparat penampang melintang daun dibawah mikroskop
|
Mengamati dengan perbesaran lemah ke kuat
|
Menggambar
sektor/juring dari preparat yang menunjukkan jaringan jaringan daun secara
lengkap.
|
b.
Bahan
no 2 : preparat Batang
Meletakkan
preparat penampang melintang batang dibawah mikroskop
|
Mengamati dengan perbesaran lemah ke kuat
|
Menggambar
sektor/juring dari preparat yang menunjukkan jaringan jaringan batang secara lengkap.
|
c.
Bahan
no 3 : preparat Akar
Meletakkan
preparat penampang melintang batang dibawah mikroskop
|
Mengamati dengan perbesaran lemah ke kuat
|
Menggambar
sektor/juring dari preparat yang menunjukkan jaringan jaringan batang secara lengkap.
|
V.
HASIL
PENGAMATAN
a.
Pengamatan
Daun Zea mays
Perbesaran
10 x 40 = 400x
|
Keterangan
:
|
1.
Epidermis
atas
|
|
2.
Stomata
|
|
3.
Jaringan
palisade
|
|
4.
Jaringan
spons
|
|
5.
Epidermis
bawah
|
|
6.
Berkas
pengangkut
|
b.
Pengamatan
Daun Ficus elastica
Perbesaran
10 x 10 = 100x
|
Keterangan
:
|
1.
Epidermis
atas
|
|
2.
Bunga
karang
|
|
3.
Korteks
|
|
4.
Xilem
|
|
5.
Floem
|
|
6.
epidermis
bawah
|
c.
Pengamatan
Batang Hibiscus sp.
Perbesaran
10 x 10 = 100x
|
Keterangan
:
|
1.
Epidermis
atas
|
|
2.
Korteks
|
|
3.
Jaringan
penguat
|
|
4.
Xilem
|
|
5.
Floem
|
|
6.
Empulur
|
d.
Pengamatan
Batang Zea mays
Perbesaran
10 x 10 = 100x
|
Keterangan
:
|
1.
Epidermis
|
|
2.
Korteks
|
|
3.
Jaringan
pengangkut
a.
Xylem
b.
Floem
|
|
4.
Jaringan
penguat
|
e.
Pengamatan
Akar Arachis hipogca
Perbesaran
10 x 40 = 400x
|
Keterangan
:
|
1.
Epidermis
|
|
2.
Koteks
|
|
3.
Jaringan
pengangkut
a.
Xylem
b.
Floem
|
|
4.
Jaringan
penguat
|
|
5.
Empulur
|
f.
Pengamatan
Akar allium cepa
Perbesaran
10 x 10 = 100x
|
Keterangan
:
|
1.
Epidermis
|
|
2.
Korteks
|
|
3.
Endodermis
|
|
4.
Jaringan
pengangkut
c.
Xylem
d.
Floem
|
|
5.
Jaringan
penguat
|
VI.
PEMBAHASAN
Jaringan adalah
sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur, dan fungsi yang sama. Cabang biologi yang mempelajari
tentang jaringan disebut histologi.
Pada percobaan
pertama yaitu mengamati preparat daun Zea
mays. Pengamatan ini menggunakan perbesaran lensa okuler 10x dan perbesaran
lensa obyektifnya 40x sehingga perbesaran totalnya 400x, dengan menggunakan
perbesaran tersebut dapat diperoleh bagian bagian yang dapat terlihat
diantaranya.
a.
Epidermis,
berupa satu lapis sel yang dinding
selnya mengalami penebalan dari kitin
( kutikula) yang kadang kadang dari lignin epidermis biasanya terdapat
satu lapis sel kecuali pada tumbuhan tertentu. Bentuk selnya seperti balok,
terdiri selapis sel, tidak memiliki ruang antar seldan umumnya tidak
berklorofil. Terletak pada permukaan akar daun dan batang. Berfungsi sebagai
pelindung jaringan lain. Pada bagian daun terdapat epidermis atas dan epidermis
bawah.
b.
Stomata
merupakan celah yang dijepit oleh kedua penutup, berfungsi sebgai tempat keluar
masuknya gas.
c.
Jaringan
palisade atau disebut juga dengan parenkim palisade yang terdiri dari jaringan
tiang atau jaringan pagar. Jaringan palisade berfungsi sebagai tempat
berlangsunya fotosintesis.
d.
Jaringan
spons atau spons parenkim terdiri dari jaringan bunga karang. Jaringan ini
berfungsi untuk menyimpan hasil fotosintesis.
Pengamatn
dilanjutkan dengan pengamatan Daun Ficus elastic. Pengamatan ini
menggunakan perbesaran total 100x dengan perincian perbesaran lensa okuler 10x
dan perbesaran lensa obyektif 10x. pada pengamtan ini terlihat bagian bagian
daun diantaranya :
a.
Epidermis atas dan epidermis bawah, dan bagian
ini juga ditemukan pda pengamatan yang pertama tadi.
b.
Kemudian juga ditemukan bunga karang sebagai
tempat fotosintesis.
c.
korteks terdiri atas sel sel parenkim yang
berdinding tipis dan letak selnya tidak beraturan sehingga banyak ruang antar
sel untuk pertukaran gas.
d.
jaringan
pengangkut yaitu xylem dan floem.
·
Xylem
merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi untuk mengangkut air dan garam
garam mineral tanah
· Floem merupakan jaringan
pengangkut yang berfungsi untuk mengangkut dan dan menyebarkan hasil
fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.
Pengamatan selanjutnya ialah Batang Hibiscus sp. Pengamatan
ini menggunakan perbesaran okuler 10x dan lensa obyektif 10x sehingga
perbesaran totalnya 100x, perbesaran ini mengakibatkan bagian bagian tumbuhan
dapat terlihat jelas,. Bagian bagian batang yang nampak antara lain:
a.
Epidermis
b.
Korteks
c.
Jaringan
penguat berfungsi untuk menyokong atau menguatkan bagian bagian bagian tubuh
tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong dibedakan menjagi
jaringan kolenkim dan jaringan skelerenkim.
·
Jaringan
kolenkim memiliki sel yang mengalami penebalan oleh selulosa dan penebalannya
tidak merata. Bentuk selnya memanjang dan bersifat plastis. Terbentuk dibawah
jaringan epidermis, tetapi ada juga yang dipisahkan dari epidermis oleh
beberapa lapis parenkim. Berfungsi untuk memperkuat berdirinya tumbuhan.
·
Jaringan
skelerenkim memiliki dinding sel yang mengalami penebalan oleh lignin.
Dibedakan menjadi dua macam yaitu skelereid (sel batu) dan serabut (serat).
Skelereid terdapat pada semua bagian tumbuhan terutama didalam kulit kayu,
pembuluh tapis dan pembuluh buah atau biji. Sedangkan serabut terdapat didalmam
berkas pengangkut, berupa seludang, dan mempunyai ukuran antara 2 mm sampai
dengan 25 cm.
d.
kambium mempunyai fungsi kedalam membentuk kayu
keluar membentuk kulit pada tubuh tumbuhan.
e.
Jaringan
pengangkut yaitu xylem dan floem
yang berfungsi mengangkut air , mineral dan hasil fotosintesis. Pada
floem proses pegangkutan zat ada 2 macam yaitu ekstravaskuler dan dan
intravaskuler. Xylem dan floem membentuk
suati ikatan pembuluh (fasis).
Adapun macam macam ikatan pembuluh sebagai
berikut :
1.
Tipe
konsentris
·
Amfivasal,
yaitu jika xylem mengelilingi floem.
·
Amfikribal
, yaitu jika floem mengelilingi xylem.
2.
Tipe
kolateral , bila floem terletak disebelah luar dan xylem disebelah dalam. Tipe
ini dibedakan menjadi :
·
Kolateral
terbuka bila antara xylem dan floem terdapat cambium.
·
Kolateral
tertutup bila antara xylem dan floem tidak terdapat cambium.
3.
Tipe
bikolateral, bila xylem diapit oleh floem disebelah luar dan disebelah
dalamnya.
4.
Tipe
radial, bila letak xylem dan floem berselang seling.
f. Empulur
Percobaan dilanjutkan dengan pengamatan awetan Batang Zea mays. Pengamatan ini
menggunakan perbesaran total 100x. bagian bagian batang yang Nampak yaitu
epidermis, korteks, jaringan pengangkut yang terdiri dari xylem dan floem dan
jaringan penguat, bagian ini sudah ditemukan pada pengamatan pengamatan
sebelumnya dan penjelasannya sudah dijelaskan dalm pengamatan sebelumnya.
Pada pengamatan awetan Akar Arachis hipogca. Pengamtan ini
menggunakan perbesaran lensa ojuler 10x dan perbesaran obyektif 40x sehingga
pengamatan ini menggunakan perbesaran total 400x. pada pengamatan kali ini
bagian bagian yang dapat terlihat yaitu jaringan penguat yang berfungsi untuk
menyokong tubuh tumbuhan, jaringan pengangkut xylem dan floem , korteks,
epidermis dan empulur.
Pada pengamatan yang terakhir yaitu awetan Batang Allium cepa.
Pengamatn ini menggunakan perbesaran total 100, bagian bagian yang dapat
terlihat diantaranya epidermis, korteks, jaringan pengangkut yang terdiri dari
xylem dan floem, jaringan penguat dan endodermis yang berupa sebaris sel sel
yang tersusun rapat tanpa ruang antar sel. Dinding sel mengalami penebalan
gabus . penebalan gabus menyebabkan dinding sel tidak dapat ditembus air, air
harus melewati endodermis yang dindingnya tidak mengalami penebalan yang
disebut sel penerus air.
Jaringan lain yang terdapat pada tumbuhan yaitu jaringan parenkim,
jaringan parenkim terbentuk dari meritem dasar yang dapat ditemukan terutama
pada kulit batang, kulit akar, daging daun,daging buah dan endosperm. Bentuk
selnya bermacam maca,m ada yang bulat, kotak, memanjang saling bertonjolan da
nada yang menyerupai bintang.sel selnya ada yang memiliki klorofil disebut sel
klorenkim. Jaringan ini berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.
Jaringan sekretori terdiri dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan
saluran getah bening. Saluran kelenjar berasal dari parenkim dasar yang
berdiferensiasi dan mengandung berbagai senyawa hasil metabolisme. Saluran
kelenjar tersusun atas sekelompok sel yang berdinding tipis dan protoplama yang
kental mengelilingi suatu ruang yang berisi senyawa yang dihasilkan oleh sel
sel tersebut. Sluran getah tersusun atas sel sel yang mengalami fusi membentuk
suatu sistem jaringan yang menembus jaringan jaringan lain dalam tubuh disertai
getah.
Tumbuhan dibedakan menjadi tumbuhan monokotil dan dikotil. Tumbuhan
ini mempenyai perbedaan diantaranya :
perbadaan
|
monokotil
|
Dikotil
|
Ujung akar
|
Dilindungi koleoriza
|
Tidak ada
|
Pucuk lembaga
|
Dilindungi koleoptri
|
Tidak ada
|
Akar
|
Serabut
|
Tunggang
|
Batang
|
Tidak berkambium
|
Berkambium
|
Susunan tulang daun
|
Sejajar dan melengkung
|
Menyirip dan menjari
|
Kotiledon (keeping biji)
|
Kelipatan 3
|
2,4,4 kelipatannya
|
Tipe ikatan
|
Satu
|
Dua
|
Daun
|
Kolateral tertutup
|
Kolateral terbuka
|
Susunan pembuluh
|
Tersebar
|
Membentuk cincin
|
VI. PENUTUP
VII.1
KESIMPULAN
1. Jaringan pada tumbuhan terdiri atas jarinagan
meristem, jarinagn epidermis, jaringan, jaringan penguat, jaringan pengangkut.
2. Jaringan epidermis merupakan jaringan pelindung
bagian dalam tumbuhan karena menutup seluruh permukaan tubuh tumbuhan.
3. Jaringan meristem disebut juga jaringan
embrionik karena tersusun atas sekelompok sel yang mengalami kemampuan untuk
membelah diri.
4. Jaringan penguat merupakan jaingan uyang
menyokong tubuh tumbuhan.
5. Jaringan pengangkut merupakn jaingan yang
terdiri dari xylem dan floem. Xylem berfungsi untuk mengangkut air dan garam
garam mineral tanah sedangkan xylem berfungsi untuk mengankut hasil
fotosintesis dari daun keseluruh tubuh.
6. Jaringan
kolenkim merupakan jarinagn penyokong yang sel sel hidup dan berdinding tebal
dari selulosa untuk mengkokohkan batang muda.
7. Jaringan skelerenkim merupakan jaringan dasar ,
terbentuk dari sel sel hidup dan memiliki kemampuan membelah diri untuk
melakukan regenerasi.
8. Tumbuhan terbagi menjadi dua macam yaitu
tumbuhan monokotil atau berkeping satu dan tumbuhan monokotil atau berkeping
dua.
VII.2
SARAN
1.
Pada saat
selesai praktikum harap setiap kelompok langsung menggambar hasil pengamatannya
dipapan apabila ada perintah oleh asisten untuk penggambar hasil pengamatannya
dipapan.
2.
Sebaiknya,pada saat praktikum semua praktikan
tidak gaduh.
VIII
. DAFTAR
PUSTAKA
Bambang .2009. Biologi Umum. Jakarta :
Erlangga
Dwidjoseputro . 1980. Tumbuhan. Jakarta
: PT Gramedia
Hapsoro. 2000. Biologi.Bandung: PT Widya
Duta Grafika.
Hadi Syamsu. 2001. Modul biologi.
Jakarta : Universitas Terbuka.
Nurhayati Nuning. 2009. Biologi.
Bandung: Yrama Widya.